Minggu, 07 Agustus 2016

Permata Cinta Tanpa Rekayasa

 Permata cinta tanpa rekayasa

Lelaki setengah baya dengan  perawakan senduh, hati nan mulia bak cerita yang hanya tertulis dalam kisa dongen para peri di dunia khayalan,kebaikan-nya hampir menyamaikan kebaikan  parah malaikat dalam sejarah parah nabi.Dialah penompang hidup yang sejati tanpa rasa pamri,
Cinta tulus di hatinya dalam menjalankan perannya sangatlah mengesankan,begitu tanpak berkilau walaupun bukan emas .Terseyum walaupun dalam letih bersemngat walau kini peluh membanjiri tubuh ,entalah hati bagaikan terbuat dari rajukan sutra yang lembut setiap yang mendekati  pasti terasa mewah.karena dialah permata cinta tanpa rekayasa.
Betapa nestapanya nasip sang penakluk letih ini bergelut dalam duka dan asa.lelaki dengan lengan baja,tenaga super dan jiwa yang sempurna . aku memangilnya sang penakluk amarah,bekerja sekuat tenaga untuk menghdupkan kami sekeluarga tanpa sedikitpun keluhan.kami hanyalah anak dari kakak kandungnya tapi begitu tulus hatinya menjaga kami.bagiku beliaulah permata di dasar hati.
Cinta adalah kerelahan,keikhlasan,kesungguhan dan kesabaran itulah depenisi cinta yang ku pelajari dari ayah ku yang paling ku sayangi,tanpa mengenal lelah hujan ataupun panas bukanlah halangan gerakan langkahnya melaju tanpa henti menyusuri belantara menuju ke perkebunan.bekerja dan bekerja hanya untuk menghidupi kami yang hanya anak dari kakaknya.kami bukanlah anak kandungnya tapi mengapa begitu dalam cintanya pada kami hingga walaupun seisi lautan kami bagikan padanya takan mampu mencukupi kasi dan cinta serta pengorbanannya pada kami.aku dan seorang kakaku di serahkan ayaku pada nya kami menjadi anaknya apa yang di ragukan dari seorang ayah yang sempurna seperti beliau.tak sepatah katapun terlontarkan dari mulutnya walaupun hati terasa perih dan jiwa begitu terguncang ,aku tau kadang kesedihan nampak jelas di matanya tapi sungguh ini memilukan hanyalah tuhan dan dirinya lah tau betapa melemahnya batinnya betapa sepi jiwa dan ragahnya,tidur beralaskan tikar kusam terkadang berbaring lemah di ubin,tak ada sedikupun keluhan,bangun dari lelah seakan dewa malam telah mengangkat lelahnya membawahnya pergi.senandung pilu menggerayangi setiap sudut kehidupan memangsa keindahan tanpa sedikipun menyisahkan kebahagian.entahlah apa kah keadilan semacam ini yang tertulis di dalam takdirnya.


Akualah saksi kebesaran hatinya kebanggaan ku takan perna berhenti,menggagumkannya.betapa beruntungnya aku berada dalam gerbang kenyataan ini.terpilih menjadi anaknya itu sudah lebih dari cukup.di sinilah kisah ini bermulah


daearah kecil di timur indonesia bentuk dari keagunggan-nya lukisannya dan gerakan  kuas ajaibnya  menyentu segala ruang hingga membentuk panorama yang menakjubkan.tak ada yang ku ragukan dari sang pencipta yang telah melukis indah desaku dan menjadikannya jelmaan yang bergelora,satu picture yang lebih tersohor dalam ceritaku adalah ayahku.









  di bibir 

Tidak ada komentar: